POLRES NGANJUK MENGADAKAN DOA DAN DZIKIR KEBHINEKAAN BERSAMA ULAMA DAN TOKOH MASYARAKAT
Koranpatroli_Nganjuk
Polres Nganjuk 22 Mei 2019 pukul 20.00 wib. Mengadakan dzikir kebhinekaan yang di hadiri Kodim Forpimda,Dinas Perhubungan, Satpol PP dan para kyai dan ulama dari berbagai tempat,
Dalam acara tersebut melantunkan dzikir dan doa untuk TNI dan POLRI yang bertugas di ibukota menjaga keamanan di Bawaslu pusat dari aksi demo 22 Mei 2019, dan ucapan selamat kepada Ir. Joko Widodo dan kyai H. Ma'ruf Amin terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Akbp Nyoman Dewa Nanta selaku Kapolres Nganjuk mengatakan"giat malam ini kita mengadakan doa dan zhikir yg kita namakan Zhikik kebhinekaan yang mana kita mendoakan TNI POLRI dan intansi terkait yg menjaga dan melaksanakan harkantibnas yang ada di kabupaten Nganjuk, dan khususnya untuk TNI POLRI yang bertugas menjaga keamanan Ibukota.
"Sejak kemarin seperti kita ketahui sedang bergejolak, semoga rekan-rekam kita TNI POLRI kuat dan tetap di berikan keselamatan dari ALLAH SWT. Kami dari POLRES NGANJUK siap mendukung memberikan doa dan moril.
Ucapan selamat atas terpilihnya Presiden dari berbagai Ulama, dan pengasuh pondok pesantren, Muhamad Jasir Mustofa Tokoh Masyarakat,Makrus Akbar Pengasuh pondok pesantren Abu Nawas Bogo, Saiful Hidayat Ulama Pondok Al Hidayah Baron, Muhamad Mahfud Ulama Luh Bedug Sumber Kepuh dan KH. Syamsudin Al-Aly Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Pule Nganjuk.
“Saya mengucapan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Bapak Maruf Amin atas terpilihnya menjadi Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana hasil penghitungan akhir dan penetapan KPU. Semoga kepercayaan yang diberikan rakyat kepadanya, untuk memimpin Indonesia lima tahun mendatang, agar seyogyanya mampu mengayomi rakyat Indonesia secara adil tanpa kecuali,” ujar pengasuh PP Al Fattah.
Disamping itu KH Syamsuddin juga mengapresiasi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memilih menempuh jalur konstitusi dengan melaporkan keberatan mereka atas hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Serta tidak lupa ulama ini, juga menghimbau pada segenap warga Nganjuk pada khususnya masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk tidak mudah terpancing ajakan provokasi yang akan menjadikan bangsa Indonesia tercerai berai.
"Kita harus selektif dalam menyingkapi pemberitaan di media sosial, karena tidak sedikit pemberitaan yang dimunculkan, adalah berita hoax, serta yang terpenting mari kita tanamkan rasa nasionalis dan jiwa patriotik," pungkas KH Syamsuddin sambil melangkahkan kakinya ke panggung untuk memimpin dzikir kebhinnekaan. (Pur).
No comments