MENOLAK PERLUASAN WILAYAH TAMBANG EMAS GUNUNG TUMPANG PITU,WARGA PANCER MINTA SURAT PENGANTAR KEMATIAN
Banyuwangi,koranpatroli,com.Menurut informasi jika perusahaan tambang emas Gunung Tumpang pitu akan memperluas wilayah yang akan ditambang membuat warga deaa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran khususnya dusun pancer resah.
Bahkan demi menolak rencana itu salah satu warga dusun pancsr yang bernama pak Boyamin(57th)menyatakan telah minta surat pengantar kematian kepada pemerintah setempat.
Dengan adanya itu disampaikan pak Boyamin saat dirinya bersama kelompok warga tolak tambang mengelar aksi disekitar Goa Macan tepatnya diwilayah tikungan Mbok marwah beberapa waktu yang lalu.
Dalam hal ini dipertegas lagi oleh Boyamin ketika ditemui beberapa awak media pada hari kamis(21/11/2019).
"Saya sampaikan permintaan surat pengantar kematian itu beberapa waktu yang lalu mas,saat itu ada pak Camat,Ndanramil danjuga Kapolsek ujar Boyamin.
"Namun semuanya diam tanpa memberikan jawaban sepatah katapun."tambahnya.
Boyamin juga menambahkan kalau permitaan surat kematian itu didasari rasa kekhawatirannya atas kelangsungan hidup warga pancer yang sebagian menyadarkan hidup kepada alam sekitarnya.
Karena sebagai nelayan jika sedang tidak musim ikan dirinya dengan warga pancer lainnya sering masuk hutan memcari bambu hanya sekedar untuk menyambung hidup.
Saat awak media mendatangi kantor Desa Sumberagung,ternyata beberapa staf desa menbenarkan informasi tentang permintaan surat kematian salah satu warga dusunPancer itu."Benaruh mas,kalau itu tidak salah namanya Boyamin warga dusun pancer",ujar salah satu staf desa Sumberagung yang gak mau disebut namanya.(TIM)
Bahkan demi menolak rencana itu salah satu warga dusun pancsr yang bernama pak Boyamin(57th)menyatakan telah minta surat pengantar kematian kepada pemerintah setempat.
Dengan adanya itu disampaikan pak Boyamin saat dirinya bersama kelompok warga tolak tambang mengelar aksi disekitar Goa Macan tepatnya diwilayah tikungan Mbok marwah beberapa waktu yang lalu.
Dalam hal ini dipertegas lagi oleh Boyamin ketika ditemui beberapa awak media pada hari kamis(21/11/2019).
"Saya sampaikan permintaan surat pengantar kematian itu beberapa waktu yang lalu mas,saat itu ada pak Camat,Ndanramil danjuga Kapolsek ujar Boyamin.
"Namun semuanya diam tanpa memberikan jawaban sepatah katapun."tambahnya.
Boyamin juga menambahkan kalau permitaan surat kematian itu didasari rasa kekhawatirannya atas kelangsungan hidup warga pancer yang sebagian menyadarkan hidup kepada alam sekitarnya.
Karena sebagai nelayan jika sedang tidak musim ikan dirinya dengan warga pancer lainnya sering masuk hutan memcari bambu hanya sekedar untuk menyambung hidup.
Saat awak media mendatangi kantor Desa Sumberagung,ternyata beberapa staf desa menbenarkan informasi tentang permintaan surat kematian salah satu warga dusunPancer itu."Benaruh mas,kalau itu tidak salah namanya Boyamin warga dusun pancer",ujar salah satu staf desa Sumberagung yang gak mau disebut namanya.(TIM)
No comments