Gelar Perkara Pol PP Beserta Instansi Berwenang Di PT. GLOBAL WAY INDONESIA.
koran patroli.com. Pada hari kamis 4 Mei 2020 pihak terkait yang berkopetensi meliputi POL PP, Kepolisian, Babinsa, Dinas pengairan dan LSM GMBI MADIUN RAYA. Dalam gelar perkara tersebut pihak GWI siap membangun atau memperbaiki saluran air dimana dilihat dilapangan mem ang terkesan semaunya sendiri karena banyak penyumbatan saluran air di depan pabrik dan kurang besar saluran air ditengah. Sehingga turun hujan akan meluap dan itu pasti klo dilihat dari pembangunan drenase tersebut di lapangan.
Bapak Dani yudi setiawan kabid Penagak Hukum polisi pamong praja kabupaten Madiun setelah dimintai keterangan dikantor beliau mengatakan akan menindak tegas apa yang di sepakti dilapangan. Dalam waktu dua bulan satu minggu selesai semua irigasi. Dan apa bila belum selesai atau tidak dikerjakan maka akan menutup pabrik tersebut untuk sementara waktu. Agar supaya diperhatikan pihak menejemen PT.SWI selanjutnya akan dibuatkan berita acara .
Isnandar hariadi ketua LSM GMBI MADIUN RAYA ikut terjun langsung memimpin anggotanya mendampingi masyarakat. Karena masyarakat sekitarnya datang kekantor meminta pendampingan LSM GMBI. Beliau juga mengintruksikan kepada angota di KSM mejayan untuk mengawal dalam pembangunan drenase tersebut. Ketua KSM Mohammad nurhadi juga siap mengawal pembangunan di tersebut karena diwilayah KSM MEJAYAN DISTRIK MADIUN RAYA. Bila mana semua tuntutan masyarakat tidak dipenuhi tidak segan-segan akan mengerahkan semua anggota LSM GMBI yang beranggotakan sekitar dua ribu orang.
Mbah Tarom yang bertepatan di sebelah kanan pabrik juga berkomentar kepada awak median Patroli beliau geram dan sudah gak ada toleran sama sekali. Apa lagi istri Beliau yang sangat-sangat kesal dengan cuma janji - jani aja akan di kerjakan semua tuntutan warga. Akan Tetapi selalu ingkar janji menejemen PT. GWI dan tidak satupun ditepati. Padahal dalam saluran irigasi tersebut pihak petani menghibahkan satu meter ke pabrik untuk memperlebar agar supaya tidak meluap bila turun hujan Masa saluran air cma 80cm kata mbah Tarom dengan nada kesal waktu dilapangan tadi sehingga terjadi hibah satu meter kepihak pabrik.
Pabrik juga mengunakan besi yang buat atas nya saluran drenase sangat2 miris menurut beliau. Dimana diluar Spek karena terlalu kecil sekali kisaran setengah jari Kelingking. Nanti bila dipasang gak jamin akan kuat karena nantinya buat keluar masuknya kendaraan para petani beraktivitas. (Bersambung). (Haris Cok)
Bapak Dani yudi setiawan kabid Penagak Hukum polisi pamong praja kabupaten Madiun setelah dimintai keterangan dikantor beliau mengatakan akan menindak tegas apa yang di sepakti dilapangan. Dalam waktu dua bulan satu minggu selesai semua irigasi. Dan apa bila belum selesai atau tidak dikerjakan maka akan menutup pabrik tersebut untuk sementara waktu. Agar supaya diperhatikan pihak menejemen PT.SWI selanjutnya akan dibuatkan berita acara .
Isnandar hariadi ketua LSM GMBI MADIUN RAYA ikut terjun langsung memimpin anggotanya mendampingi masyarakat. Karena masyarakat sekitarnya datang kekantor meminta pendampingan LSM GMBI. Beliau juga mengintruksikan kepada angota di KSM mejayan untuk mengawal dalam pembangunan drenase tersebut. Ketua KSM Mohammad nurhadi juga siap mengawal pembangunan di tersebut karena diwilayah KSM MEJAYAN DISTRIK MADIUN RAYA. Bila mana semua tuntutan masyarakat tidak dipenuhi tidak segan-segan akan mengerahkan semua anggota LSM GMBI yang beranggotakan sekitar dua ribu orang.
Mbah Tarom yang bertepatan di sebelah kanan pabrik juga berkomentar kepada awak median Patroli beliau geram dan sudah gak ada toleran sama sekali. Apa lagi istri Beliau yang sangat-sangat kesal dengan cuma janji - jani aja akan di kerjakan semua tuntutan warga. Akan Tetapi selalu ingkar janji menejemen PT. GWI dan tidak satupun ditepati. Padahal dalam saluran irigasi tersebut pihak petani menghibahkan satu meter ke pabrik untuk memperlebar agar supaya tidak meluap bila turun hujan Masa saluran air cma 80cm kata mbah Tarom dengan nada kesal waktu dilapangan tadi sehingga terjadi hibah satu meter kepihak pabrik.
Pabrik juga mengunakan besi yang buat atas nya saluran drenase sangat2 miris menurut beliau. Dimana diluar Spek karena terlalu kecil sekali kisaran setengah jari Kelingking. Nanti bila dipasang gak jamin akan kuat karena nantinya buat keluar masuknya kendaraan para petani beraktivitas. (Bersambung). (Haris Cok)
No comments