DUGAAN LAPORAN REKAYASA DIAKUI OLEH OKNUM STAF KECAMATAN ROGOJAMPI
Banyuwangi_koranpatroli.com. Adanya dugaan laporan rekayasa atau laporan palsu yang dibuat oleh oknum staf kantor kecamatan Rogojampi ternyata terbukti benar. Setelah diberitakan media, pada Jumat (3/6/2029), Nanik Machrufi, SP. memberikan klarifikasi kepada beberapa awak media diruang kerjanya.
Dihadapan Nanik Machrufi, si oknum staf yang berinisial GT secara terang-terangan mengaku jika telah merekayasa laporannya itu karena didasari rasa kasihan melihat pimpinannya itu telah bekerja keras selama Pandemi Covid-19. GT khawatir jika dia melaporkan kejadian yang sebenarnya hanya akan mengganggu waktu istirahat dan malah akan menambahi beban pikiran pimpinannya itu.
"Saat itu Ashika memang sedang buka, namun saya minta agar pintu ditutup serta lampu dimatikan dan para staf untuk bersembunyi sebelum saya ambil foto lokasinya untuk saya buat laporan", ungkap GT saat ditemui awak media diruang kerja camat Rogojampi pada Jumat (3/6/2020).
"Saya juga takut dikeroyok banyak orang jika disana bertindak tegas apalagi menutup kegiatan usaha orang tentunya harus secara tim dan bukan hanya secara personal saja", imbuhnya. Sedangkan saat Nanik Machrufi selaku camat Rogojampi pada saat mendampingi GT memberikan klarifikasi mengatakan tetap tidak membenarkan apa yang sudah diperbuat salahsatu anak buahnya itu.
Bagaimanapun sebagai ASN dalam bekerja harus tetap profesional dengan memberikan laporan sesuai fakta dan data yang ada tanpa harus merekayasa, apalagi disaat keadaan urgen ditengah Pandemi Covid-19 seperti ini. "Saya akui memang kita belum menyentuh restoran dan karaoke, selama ini kita masih fokus ke PKL dan yang lainnya, tapi sebenarnya untuk restoran dan karaoke sudah terjadwal untuk kita sikapi", papar Nanik Machrufi. (edi/team)
Dihadapan Nanik Machrufi, si oknum staf yang berinisial GT secara terang-terangan mengaku jika telah merekayasa laporannya itu karena didasari rasa kasihan melihat pimpinannya itu telah bekerja keras selama Pandemi Covid-19. GT khawatir jika dia melaporkan kejadian yang sebenarnya hanya akan mengganggu waktu istirahat dan malah akan menambahi beban pikiran pimpinannya itu.
"Saat itu Ashika memang sedang buka, namun saya minta agar pintu ditutup serta lampu dimatikan dan para staf untuk bersembunyi sebelum saya ambil foto lokasinya untuk saya buat laporan", ungkap GT saat ditemui awak media diruang kerja camat Rogojampi pada Jumat (3/6/2020).
"Saya juga takut dikeroyok banyak orang jika disana bertindak tegas apalagi menutup kegiatan usaha orang tentunya harus secara tim dan bukan hanya secara personal saja", imbuhnya. Sedangkan saat Nanik Machrufi selaku camat Rogojampi pada saat mendampingi GT memberikan klarifikasi mengatakan tetap tidak membenarkan apa yang sudah diperbuat salahsatu anak buahnya itu.
Bagaimanapun sebagai ASN dalam bekerja harus tetap profesional dengan memberikan laporan sesuai fakta dan data yang ada tanpa harus merekayasa, apalagi disaat keadaan urgen ditengah Pandemi Covid-19 seperti ini. "Saya akui memang kita belum menyentuh restoran dan karaoke, selama ini kita masih fokus ke PKL dan yang lainnya, tapi sebenarnya untuk restoran dan karaoke sudah terjadwal untuk kita sikapi", papar Nanik Machrufi. (edi/team)
No comments