Pembagian BPNT Di Dua Desa, Isinya Tidak Sesuai Pedum. Berikut Aduan Warga
Bandung barat_koranpatroli.com
Lagi-lagi Bantuan pangan non tunai (BPNT) menjadi masalah dan ramai di perbincangkan masyarakat, setelah kemarin ramai di beritakan media online dan cetak, terkait daging bau dan telor membusuk di wilayah desa Rajamandala kulon kecamatan cipatat, kabupaten Bandung barat.
Kini Rabu (29/09/2021) media koranpatroli.com bersama media lain, mendapat pengaduan dari warga masyarakat dari dua desa yaitu Desa cipta gumati dan desa tenjolaut kecamatan cikalong wetan, kabupaten Bandung barat.
Menurut seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya, Program Bantuan pangan non tunai perluasan 2021 setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan 5 paket terhitung dari bulan Mei sampai September, tapi di desa Tenjo Laut kecamatan Cikalong Wetan , paket yang di bagikan tidak utuh 5 paket, salah satunya di Comoditi beras, ada yang di berikan 4 karung setengah, dan ada juga yang di berikan hanya 4 karung," Katanya.
Selain beras yang di kurangi, ada juga laporan Comodoti yang keluarga dari ketentuan Pedoman Umum ( PEDUM ) yan sudah di tentukan oleh kementrian, Beras yang di salurkan hanya 4 karung dengan berat 40 kg, kecap isi 135 ml 5 botol, minyak goreng ukuran 2 liter 5 kantong, telur 105 butir, buah fir 4 biji, buah apel 4 biji, 7 buah jeruk dan tidak disertakan daging ayam, padahal jelas untuk 5 paket sembako pemerintah memberikan saldo sebesar 1 juta rupiah untuk setiap keluarga penerima manfaat.
Team awak media koranpatroli.com sempat bertanya ke salah seorang istri dari ketua RW, terkait 5 paket sembako yang tidak ada daging ayam, dan istri dari ketua RW pun membenarkan nya.
"Memang betul dari keseluruhan 5 paket itu tidak ada daging ayam dan ketika warga bertanya ke pihak agen, pihak tersebut mengatakah bahwa daging ayam tidak dapat bertahan lama (cepat bau) dan sebagai penggantinya adalah minyak goreng sebanyak 10 liter,"ucapnya
Team media koranpatrolipatroli.com kembali mendatangi warga Desa cipta gumati, kecamatan cikalong wetan yang berinisial AG. Berdasarkan keterangan AG pembagian BPNT yang 5 paket untuk 5 bulan tidak semua langsung di kasih 5 paket minggu pertama hanya di kasih 3 paket, dan selanjutnya jarak beberapa hari datang yang 2 paket," Tuturnya.
Masih menurut AG, "tiap 1 karung beras di ambil 1 liter dengan alasan buat yang tidak dapat BPNT dan ketua RW meminta 5000 dari 1 paket ke tiap penerima BPNT," Uangkap AG.
Lanjut AG, "Untuk semua yang 5 paket yang yang di bagikan 3 paket yang pembagian pertama, itu tidak ada daging ayam, nah yang pembagian selanjutnya yang sisa 2 paket ada di sertakan danging ayam," Jelas AG.
Salah satu warga desa cipta gumati berinisial AP juga mengatakan bahwa pembagian BPNT tiap RW berbeda beda dan kalaupun ada pemotongan dari ketua RW, 1 liter per karung itu harus tau di bagikan kepada siapa, dan harus musyawarah dulu biar warga tidak kaget," Tandas AP.
Menurut AP di Rw nya sendiri di potong 1 paket per KPM dengan alasan buat yang tidak mendapatkan, Dan AP sendiri sudah cari kebenarannya dan mendatangi warga yang tidak mendapatkan BPNT, tetapi tidak ada pembagian ke warga yang lain.
Terpisah menurut seorang warga yang tidak mendapatkan bantuan BPNT di wilayah RW 05 membetulkan adanya pemotongan beras ada yang 1 karung ada yang 1 liter tiap RW beda-beda, dan di pinta uang sebesar 20,000 per KPM untuk kas RW.
"Yang saya tau sudah jelas di pinta uang 20,000 dan semua di dalam paket saya lihat ada tahu, buncis, telor, buah fir, beras dan tidak ada daging ayam," Ungkapnya.
"Dan saya berharap kasus ini di tindak APH, supaya ada pelajaran dan kalau di biarkan ke enakan, karena kasihan ke KPM dia sangat membutuhkan, masa di Pedum itu harus ada daging ayam ini tidak ada, hanya ada pas pembagian yang 2 paket aja, yang 3 paket tidak ada," Pungkasnya.
Terpisah Sekertaris desa cipta gumati (Tedi irawan) menjelaskan kepada awak media, menurutnya pembagian BPNT yang 5 paket tersebut di bagikan 2 kali, yang pertama 3 paket dulu, selanjutnya sisanya 2 paket, dan sekarang sudah beres," Katanya.
Reporter: Asep yana
Editor : Ester Marduana.p
No comments