Puskesmas Sukomoro Berikan Pelayanan Tidak Maksimal, Tolak Pasien Menggunakan KIS.
Nganjuk_ Pelayanan buruk yang dilakukan Puskesmas Sukomoro yang beralamat di Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk diduga tolak pasien yang menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat).
Kejadian berawal di hari Selasa, (20/02/2024) sekira pukul 15.00 WIB, pasien berinisial "S" asal desa Kapas, Kecamatan Sukomoro yang hendak berobat, malah harus pulang tanpa adanya perawatan maupun pengobatan yang diberikan oleh perawat yang pada saat itu sedang berjaga.
Pasalnya pasien berinisial "S" datang didampingi oleh suaminya, langsung memasuki ruangan UGD Puskesmas, dikarenakan pada jam 15.00 WIB pelayanan poli umum sudah tutup.
Menurut S pada saat itu di UGD ada tiga petugas, yakni dua laki- laki dan satu perempuan.
Saat dipersilakan masuk, "S" duduk dikasur (bed) dalam keadaan lemas.Salah satu perawat laki-laki tersebut menghampiri, pasien mengeluhkan jika dadanya sesak, lemas, dan nyeri tulang sejak 3 hari lalu, namun perawat tersebut menjawab dengan nada kurang baik.
" Dada kamu terasa terbakar panas seperti dikarenakan kamu tidak makan, " jawabnya dengan nada tinggi.
Kemudian S menjelaskan bahwa dadanya sesak seperti tertekan, bukan panas terbakar seperti yang dikatakan perawat.
"S" juga mengatakan bahwa dua hari sebelumnya, sudah melakukan pemeriksaan ke salah satu klinik di Nganjuk, dan dinyatakan tensi "S" saat itu rendah yaitu 80/70 dan harus diinfus karena kondisi "S" saat itu lemas, namun "S" memilih berobat jalan dikarenakan klinik tersebut tidak menerima pembayaran menggunakan KIS.
Saat suami "S" menanyakan pada perawat puskesmas, apakah puskesmas bisa menggunakan KIS untuk perawatan, jawaban perawat jaga tersebut terdengar kurang sopan.
" Tunggu - tunggu, saya tidak tanya itu, " jawabnya sambil membentangkan tangannya.
" Emang ga ada perubahan, kan udah berobat," ucap perawat laki - laki tersebut.
S menjelaskan kembali, bahwa memilih obat jalan dikarenakan klinik sebelumnya tidak menerima pembayaran KIS.
" Kalau saya sudah ada perubahan, tigak mungkin saya datang ke puskesmas lagi , " jawab "S".
Pasien juga mengatakan bahwa dirinya tidak rawat inap dikarenakan sistem pembayarannya tidak dapat menggunakan KIS.
Setelah itu perawat tersebut baru mengambil alat untuk mengecek tensi, dan mengatakan jika tensi pasien normal.
Namun yang membuat pasien kaget, perawat malah menanyakan keinginan pasien.
" Terus mau kamu apa, ini tensi normal kok, " dengan nada kurang sopan. Pasien pun sontak menjawab,
" Saya kan sudah kasih tau keluhan saya, seharusnya yang lebih tahu sebaiknya pasien diopname atau rawat jalan itu kan perawat, " ujar pasien pada media.
" Lah kamu maunya apa, kalau kamu mau opname, kamu itu harus makan.Oke saya coba hubungi dokter kalau gitu," ujar korban menirukan ucapan perawat itu.
Setelah kejadian tersebut perawat laki-laki masuk kedalam ruangan yang terdapat di UGD dan yang kembali memeriksa pasien adalah perawat wanita seraya menyampaikan bahwa Puskesmas Sukomoro tidak menerima pasien rawat inap.
Pasienpun kemudian pulang tanpa adanya observasi ataupun obat yang diberikan oleh pihak puskesmas.
Sekedar informasi, bahwa saat masuk UGD pasien tidak ditanyakan identitasnya terlebih dahulu.
Saat dikonfirmasi Kepala Puskesmas dr. Rina mengatakan bahwa petugas UGD sudah melakukan pelayanan sesuai dengan SOP (Standart Oprasional Prosedur).
"Petugas kami sudah melakukan sesuai SOP, " jawab Rina.
Rina juga menampik bahwa apa yang dikatakan pasien tidak semuanya benar.
"Apa yang dikatakan pasien tidak semuanya benar, tolong kita diketemukan dengan pasien tersebut, " tambah dr. Rina.
"Kemungkinan bahasa pasien ini ditambah - tambahi, " imbuhnya.
Dokter Rina mengatakan bahwa untuk pelayanan rawat inap hanya mampu menampung satu pasien saja dikarenakan ruangannya tidak tersedia.
"Kami sudah mengajukan rehap gedung atau perbaikan UGD, akan tetapi hingga hari ini belum terealisasi, " pungkas Kepala Puskesmas. (team)
Editor : Ester Mardiana. P
No comments