SMK Kusuma Negara Tidak berikan PIP Kepada Siswa Penerima, Begini Keluhan Wali Murid.




Nganjuk, koranpatroli. com_ bantuan Penerima Indonesia Pintar (PIP) melalui lembaga sekolah tidak diberikan kepada siswa, begini curahan hati wali murid. 

Wali murid yang enggan menyebutkan nama anaknya mengatakan bahwa bantuan PIP yang didapat dari SMK Kusuma Negara tidak diterimanya, melainkan langsung dibawa oleh pihak sekolah. 

Wali murid juga menceritakan bahwa anaknya yang mendapat bantuan agar mendatangi kantor Bank BNI yang sudah ditunjuk oleh sekolah untuk melakukan tanda tangan guna mencairkan dana bantuan tersebut, setelah uang diberikan ke siswa oleh pihak bank, uang tersebut langsung diminta kembali oleh guru pendamping sekolah. 

"Didepan bank uang beserta buku langsung diambil oleh guru yang mendampingi, " tutur wali murid menirukan anaknya. 

Masih ujar wali murid, bahwa pihak orang tua sebelumnya juga tidak mendapat pemberitahuan terkait bantuan tersebut. 

"Tidak pernah diumumkan melalui pesan group whats app, jadi orang tua tidak ada yang tahu kalau anaknya dapat bantuan, " tambahnya. 

Wali murid juga menambahkan bahwa pada kelas X dan XI anaknya tidak mendapat bantuan PIP, akan tetapi memasuki kelas XII anak tersebut mendapat bantuan sebesar Rp. 900 ribu, hanya saja buku tabungan tidak diberikan pada siswa yang bersangkutan.

Pada saat wali murid mendatangi sekolah, pihak SMK yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Lohbesar Baron, Nganjuk ini hanya memberi rincian tagihan anaknya, dan alhasil saldo PIP anak tersebul nol. 


Saat dikonfirmasi pada Rabu (26/06/2024) staf SMK Kusuma Negara mengatakan bahwa siswa penerima PIP sudah diberitahu cara pengambilan bantuan melalui Bank BNI tersebut. 

"Sudah kita umumkan melalui anak-anak, " ujar salah satu staf. 

Staf juga mengatakan bahwa pihaknya mendampingi siswa penerima PIP untuk mengambil uang sejumlah Rp. 900 ribu dan membenarkan bahwa setelah pengambilan, uang tersebut dimintanya kembali guna untuk menyelesaikan tunggakan siswa. 

"Iya memang kita ambil kembali karena anak-anak masih punya tunggakan, kalau tidak seperti itu biasanya tunggakan tidak terbayar, " tuturnya seraya menunjukan buku tabungan siswa dengan saldo Rp 0 beserta rincian tagihan.

Kejanggalan tampak terlihat ketika staf menunjukan buku besar yang bertuliskan nama penerima PIP, dalam buku tersebut jumlah dana PIP yang diterima staf sebesar Rp. 850 ribu akan tetapi didalam buku tabungan tertulis pengambilan sebanyak Rp. 900 ribu, ketika ditanya hal tersebut staf mengatakan bahwa sisanya digunakan untuk saldo rekening. 

"Yang Rp. 50 ribu kami sisakan untuk saldo, agar rekening bisa digunakan kembali, " tambah staf didampingi Kepala Sekolah SMK Kusuma Negara Prof.Dr. Sumarji,. Sp. Mp. (team) 


Editor : Ester Mardiana. P


No comments

Powered by Blogger.