Dinkes KBB Menanggapi Kasus Keracunan Puluhan Security Usai Menyantap Nasi Bok Yang Diberi Pengusaha Bintang Timur.





Bandung barat_koranpatroli.com

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, telah mencatat 23 security pasopati yang mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak yang dibagikan pihak pengusaha Bintang timur Kota baru Parahiyangan yang terjadi selasa 17 September 2024.


Kasus keracunan tersebut kesannya di tutup tutupi karena pihak Awak media susah mencari keterangan dari pihak anggota security, dan Pihak Dinkes sendiri baru mengetahui kasus keracunan tersebut setelah tiga hari dan pihak Dinkessangat kesulitan untuk mencari semple makanan sisa karena sudah tidak ada. 


Saat ditemui awak media di kantornya Kepala Bidang P2P ( Dr Nurul ) terkait keracunan masal anggota Security pasoepati ada jeda waktu 3 hari dan ia pun kesulitan untuk mencari semple makanan, tapi menurutnya ia mendapat laporan dari Puskesmas bahwa ada pasien-pasien yang keracunan makanan senin 30/09/2024.


"Terkait kejadian keracunan security yang di Kota baru, sebetulnya sudah di tangani dari pasien-pasien yang sudah mengeluhkan akibat keracunan, yang saat itu memang kejadian keracunan itu ada jeda waktunya selama tiga hari," ucapnya. 


"Dimana memang disaat itu kesulitan kami dari sisi pengambilan semple makanannya disaat itu memang semple nya sudah tidak ada karena sudah tiga hari, tetapi dari temuan pasien-pasien yang datang ke Puskesmas itu karena keracunan makanan, sehingga sudah kita tidak lanjuti dari semua yang bergejala sudah di obatin

ungkapnya. 


Masih menurut Kabid P2P kejadian keracunan makanan ini mungkin diduga dari kebersihan pengolahan makanan yang kurang baik. 


Semua jumlah data pasien keracunan yang terdata dari laporan Puskesmas ada 23 orang tidak termasuk mungkin menurutnya yang berobat sendiri ke klinik diluar pengawasan Dinkes. 


"Untuk jumlah data keracunan yang terdata di kami itu ada 23 orang, terlepas apakah ada diluar itu yang mungkin mengobati  diri sendiri itu tidak kami data karena kami kesulitan, tetapi yang kami dapatkan data dari pasien KES atau pelayanan dari Puskesmas ataupun dari klinik yang kami ketahui," terangnya. 


Masih lanjut Dr Nurul saat ditanya terkait salah satu security yang meninggal dunia ia mengatakan. 


"Jadi betul memang kemarin itu ada info memang ada yang meninggal satu orang, tetapi memang yang pertama dari warga ini wilayah kerja dari Puskesmas Saguling, dimana memang setelah di telusuri sebetulnya meninggalnya juga tidak terkait dengan keracunan, katanya sih makan juga tapi dari data-data informasi dari Paskes itu karena kan berobatnya dari bidan, memang simpang siur itu katanya memang ada yang bilang punya riwayat jantung ada yang tidak tetapi dari data kami sejauh ini orangnya memang punya riwayat bronitis," ungkapnya. 


"Untuk kasus keracunan di tahun 2024 ini udah terjadi ada 6 kasus dan jika di bulan  September sekarang sudah ada 2 kasus keracunan yang di wilayah Cihampelas sama Wilayah Padalarang yang di kota baru Parahiyangan ini," pungkasnya.



Jurnalis: AC

No comments

Powered by Blogger.